Analysis of Village Infrastructure Project Success Factors by Considering Implementation Risks
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Rural areas play an important role in supporting the circulation of a people-based economy through equitable development. One form of development that villages need is infrastructure. Difficult access to infrastructure causes villagers to urbanize in the city. This condition was also experienced by ABC Village before the Nawa Cita program, which made the flow of infrastructure development run massively. The infrastructure development process requires support and cooperation between the village government and the village community. This research examines the impact of infrastructure development and its risks. The results of the study of village government policies and the role of the community have a positive effect on the success of infrastructure projects. Model measurement with the SEM method is fit. The results of the risk analysis showed that there were 5 high-category risks, 12 medium-category risks, and 14 low-category risks.
Kawasan desa memegang peranan penting dalam mendukung perputaran ekonomi berbasis kerakyatan melalui pemerataan pembangunan. Salah satu bentuk pembangunan yang dibutuhkan desa adalah aspek infrastruktur. Sulitnya akses infrastruktur menyebabkan warga desa melakukan urbanisasi ke kota. Kondisi ini juga dialami oleh Desa ABC sebelum adanya program Nawa Cita yang membuat arus pembangunan infrastruktur berjalan masif. Proses pembangunan infrastruktur membutuhkan dukungan dan kerja sama antara pemerintah desa dengan masyarakat desa. Penelitian ini mengkaji terhadap dampak pembangunan infrastruktur dan risikonya. Hasil kajian terhadap kebijakan pemerintah desa dan peran masyarakat berpengaruh positif terhadap keberhasilan proyek infrastruktur. Pengukuran model dengan metode SEM bernilai fit. Hasil analisis risiko diketahui bahwa terdapat 5 risiko kategori tinggi, 12 risiko kategori sedang dan 14 risiko kategori rendah.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright (c): Yudha Adi Kusuma, Siti Muhimatul Khoiroh (2023)References
[2] R. Ramlayana, M. . Ansari, and S. Sudarmi, “Peran Kepala Desa dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan di Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang,” Kaji. Ilm. Mhs. Adm. Publik, vol. 1, no. 2, pp. 497–514, 2020.
[3] G. Vitri and H. Herman, “Peranan Masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur Melalui Program Pemberdayaan di Provinsi Sumatera Barat,” J. Tek. Sipil ITP, vol. 5, no. 2, pp. 96–105, 2018.
[4] D. Gunarto and Trimawan, “Evaluasi Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan,” J. Forum Tek. Sipil, vol. 2, no. 1, pp. 1–9, 2022.
[5] R. N. Andari and S. Ella, “Pengembangan Model Smart Rural untuk Pembangunan Kawasan Perdesaan di Indonesia,” J. Borneo Adm., vol. 15, no. 1, pp. 41–58, 2019.
[6] Y. A. Kusuma and A. Z. Muttaqin, “Pengukuran Total Productive Maintenance Pada Stasiun Kerja dengan Memperhatikan Faktor Risiko,” J. Tek. Ind. J. Has. Penelit. dan Karya Ilm. dalam Bid. Tek. Ind., vol. 7, no. 2, pp. 122–129, 2021.
[7] A. L. Hakim, “Strategi Pengembangan Kawasan Perdesaan (Studi di Kabupaten Pandeglang),” J. Adm. Negara, vol. 7, no. 1, pp. 12–28, 2019.
[8] M. Rachmadi, “Evaluasi Pengembangan Kawasan Afirmatif Menuju Desa Mandiri (Studi Pembangunan Kawasan Perdesaan Agroforestry Coffee di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat),” J. Kebijak. Pemerintah., vol. 1, no. 1, pp. 45–60, 2018.
[9] V. A. A. Hagang, A. Idris, and M. Dama, “Studi Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Nyuatan Kabupaten Kutai Barat,” J. Ilmu Pemerintah., vol. 7, no. 2, pp. 519–530, 2019.
[10] Herman, “Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo Kabupaten Majene,” GROWTH J. Ilm. Ekon. Pembang., vol. 1, no. 1, pp. 75–98, 2019.
[11] L. Kumala Dewi, B. Triono, and D. Suluh Kusuma Dewi, “Partisipasi Masyarakat dalam Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP),” J. Adm. Pemerintah. Desa, vol. 1, no. 1, pp. 45–60, 2020.
[12] Y. A. Kusuma and A. C. A. Bima, “Pengelolaan Laboratorium dengan Menerapkan Analisis Manajemen Risiko,” J. SENOPATI Sustain. Ergon. Optim. Appl. Ind. Eng., vol. 3, no. 2, pp. 95–101, 2022.
[13] D. I. Margayaningsih, “Peran Masyarakat dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa,” Publiciana, vol. 11, no. 1, pp. 72–88, 2018.
[14] K. Siregar, “Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dedekadu Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat,” J. Polit. Pemerintah. Dharma Praja, vol. 11, no. 1, pp. 51–62, 2018.
[15] G. J. Johari and A. Gunawan, “Analisa Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Infrastruktur di Kabupaten Garut,” J. Konstr., vol. 19, no. 1, pp. 80–89, 2021.
[16] Y. A. Kusuma and A. Z. Muttaqin, “Penerapan Quality Control dan Risk Management dalam Menjaga Mutu Produk,” J. Tek. Ind., vol. 11, no. 2, pp. 125–132, 2021.
[17] F. Firdaus, B. Hidayat, and B. Istijono, “Identifikasi Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Infrastruktur Sumberdaya Air di Kabupaten Solok,” J. Rekayasa Sipil, vol. 16, no. 2, pp. 132–141, 2020.
[18] Y. A. Kusuma and D. R. Elyuda, “Pengaturan Siklus Hidup Proyek Rehabilitasi Prasarana Pendidikan Untuk Meminimalkan Keterlambatan Waktu Pengerjaan,” J. Optimasi Tek. Ind., vol. 4, no. 2, p. 46, 2022.
[19] D. Anggara, S. Murtiadi, and Muhajirah, “Analisis Keterlambatan Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat pada Program PAMSIMAS III Tahun 2021 di Kabupaten Lombok Tengah,” Spektrum Sipil, vol. 9, no. 2, pp. 133–142, 2022.
[20] R. Ulfa, W. Asrida, R. M. Amin, and B. Wicaksono, “Analisis Faktor-Faktor dalam Pembangunan di Desa Sei Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar,” Nakhoda J. Ilmu Pemerintah., vol. 18, pp. 54–63, 2019.
[21] Y. A. Kusuma and A. C. A. Bima, “Project Management Analysis of Manufacturing Laboratory Development by Considering Risk Factors,” JKIE J. Knowl. Ind. Eng., vol. 9, no. 1, pp. 1–11, 2022.
[22] Y. A. Kusuma and A. Z. Muttaqin, “Asset Management Based on Risk Control and Information Systems,” J. Sist. Tek. Ind., vol. 24, no. 2, pp. 147–158, 2022.
[23] Rusmini, “Pelaksanaan Program Kebijakan Desa Mandiri dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat,” Moderat, vol. 6, no. 3, pp. 624–639, 2020.
[24] A. Mustanir, F. S., K. Adri, A. A. Nurnawati, and G. Goso, “Sinergitas Peran Pemerintah Desa dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Sidenreng Rappang,” J. Gov. Sci. J. Ilmu Pemerintah., vol. 1, no. 2, pp. 84–108, 2020.
[25] E. W. Larson and C. F. Gray, Project Management : The Managerial Process (8th Edition). New York: McGraw-Hill Education, 2020.
[26] W. Wilwin and A. Sutandi, “Studi Identifikasi Risiko Pada Proyek Infrastruktur di Indonesia,” JMTS J. Mitra Tek. Sipil, vol. 4, no. 1, pp. 295–302, 2021.
[27] Y. Sopiyah and A. Salimah, “Analisis dan Respon Risiko pada Proyek Konstruksi Gedung,” Constr. Mater. J., vol. 2, no. 1, pp. 46–58, 2020.
[28] J. A. Kawulusan, A. K. T. Dundu, and A. L. E. Rumayar, “Analisis Risiko Pada Proyek Konstruksi,” J. Tek. Sipil Unaya, vol. 7, no. 2, pp. 73–86, 2021.
[29] A. Arvin, A. Sandhyavitri, and M. Ikhsan, “Mitigasi Risiko Keterlambatan Proyek Perbaikan Tangki Minyak Mentah di Duri dengan Simulasi Monte Carlo,” J. Sains dan Teknol., vol. 17, no. 2, p. 49, 2018.
[30] J. P. Giri, I. K. A. A. Putra, and I. W. Mahendra, “Identifikasi Penilaian dan Mitigasi Risiko pada Proyek Villa Nini Elly,” J. Tek. Gradien, vol. 13, no. 1, pp. 61–73, 2021.