Analysis of Occupational Safety Risk Levels in Mining Activities at PT Golden Great Borneo Lahat Regency, South Sumatra Province

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ilham Akbar
* Corresponding author: ilhamakbar010@gmail.com
Fadhilah Fadhilah
Rudy Anarta
Tri Gamela Saldy

Abstract

Mining activities are one of the activities that have high risks at every stage of their operational activities, so every potential hazard and risk that exists must be controlled to prevent accidents from occurring. This research aims to identify, assess, and control hazards and risks at every stage of mining activities at PT Golden Great Borneo. This research uses a semi-quantitative method, where hazard and risk assessment is carried out with a matrix of parameters of likelihood, exposure, and consequence. From the results of the research, the highest occupational safety risk in loading activities is that the distance between units is too close which can result in units crashing/nudging other units, the highest risk in hauling activities is thick dust so that visibility is less than 40 meters, and the highest risk in dumping activities is that the supervisor is in a blind spot area.


Kegiatan penambangan merupakan salah satu kegiatan yang memiliki risiko tinggi pada setiap tahapan kegiatan operasional nya, sehingga setiap potensi bahaya dan risiko yang ada harus dikendalikan untuk mencegah terjadi nya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi, penilaian, dan pengendalian bahaya dan risiko pada setiap tahapan kegiatan penambangan di PT. Golden Great Borneo. Penelitian ini menggunakan metode semi kuantitatif, dimana penilaian bahaya dan risiko dilakukan dengan matrik parameter tingkat kemungkinan, paparan, dan konsekuensi. Dari hasil penelitian risiko keselamatan kerja tertinggi pada kegiatan loading adalah jarak antar unit terlalu dekat yang dapat mengakibatkan unit menabrak/menyenggol unit lain, risiko tertinggi pada kegiatan hauling debu yang tebal sehingga jarak pandang kurang dari 40 meter, dan risiko tertinggi pada kegiatan dumping adalah pengawas berada pada area blind spot.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Akbar, I., Fadhilah, F., Anarta, R., & Saldy, T. (2024). Analysis of Occupational Safety Risk Levels in Mining Activities at PT Golden Great Borneo Lahat Regency, South Sumatra Province. MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering, 6(3), 235-248. https://doi.org/10.46574/motivection.v6i3.337

References

[1] F. Fadhilah, E. Amrina, and R. E. Gusvita, ‘Hazard identification, Risk assessment and Determining Control (HIRADC) in Mining Operations at PT Semen Padang’, Motiv. J. Mech. Electr. Ind. Eng., vol. 5, no. 3, pp. 473–484, 2023.
[2] A. G. Putri, T. G. Saldy, and J. Andas, ‘Implementasi Job Safety Analysis Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tambang Bawah Tanah PT. Allied Indo Coal Jaya, Parambahan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat’, vol. 8.
[3] F. Rohmawan and D. P. Restuputri, ‘Penggunaan Metode Heart Dan JSA Sebagai Upaya Pengurangan Human Error Pada Kecelakaan Kerja Di Departemen Produksi’, J. Tek. Ind., vol. 17, no. 1, pp. 1–11, 2016.
[4] A. Y. Wiguna, F. Fadhilah, H. A. R. Rusli, and A. Nazki, ‘Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko Terhadap Keselamatan Kerja Coalgetting Di Tambang Terbuka PT. Bima Putra Abadi Citranusa Lahat, Desa Lubuk Betung, Kecamatan Merapi Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.’, Bina Tambang, vol. 6, no. 4, pp. 13–23, 2021.
[5] A. D. Dahlawy, ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Area Pengolahan PT. Antam Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Kabupaten Bogor Tahun 2008’, 2008, Accessed: Oct. 14, 2023. [Online]. Available: https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1291/1/AHMAD%20DHARIEF%20DAHLAWY-FKIK.pdf
[6] M. MAULANA, ‘KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PENAMBANGAN BATUGAMPING DI PT. PERTAMA MINA SUTRA PERKASA KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR’, 2022, UPN’Veteran" Yogyakarta.
[7] D. Situngkir, M. D. R. Rusdy, I. M. Ayu, and M. Nitami, ‘Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya antisipasi kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK)’, JPKM J. Pengabdi. Kesehat. Masy., vol. 2, no. 1, pp. 8–17, 2021.
[8] F. Puspitasari, R. Zakiya, A. M. Rahayu, A. A. Mamnunia, and R. Darmareja, ‘Manajemen Diri Terhadap Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada Pekerja Tambang’, J. Kepemimp. Dan Manaj. Keperawatan, vol. 6, no. 1, pp. 85–94, 2023.
[9] A. N. U. R. ANGGRAINI, ‘IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI UD. TRENDY GAZEBO, PURWOMARTANI, KALASAN, SLEMAN’, 2021, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
[10] A. P. Utami, ‘Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Unit Kiln Dan Coal Mill Tonasa Iv PT. Semen Tonasa Pangkep 2017’, 2017, Doctoral Dissertation. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.
[11] O. R. Pinontoan, O. J. Sumampouw, and J. E. Nelwan, Epidemiologi kesehatan lingkungan. Deepublish, 2019.
[12] A. A. Riadi, ‘Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Alat Pelindung Wajah (Face Shield) Pada Pekerja Las Listrik di Proyek Thamrine Nine Phase II di PT. Total Bangun Persada, Tbk. Jakarta 2018’, 2018, Universitas Binawan.
[13] B. AJAR, ‘Keselamatan dan Kesehatan Kerja’, 2018.
[14] H. Hidayatullah, ‘MANAJEMEN RISIKO’, 2023, EUREKA MEDIA AKSARA, JUNI 2023 ANGGOTA IKAPI JAWA TENGAH NO. 225/JTE/2021.
[15] U. Sumarna, N. Sumarni, and U. Rosidin, Bahaya kerja serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Deepublish, 2018.